TEORI PEMBENTUKAN JAGAT RAYA & TATA SURYA

TEORI PEMBENTUKAN JAGAT RAYA & TATA SURYA


Jagat raya atau alam semesta merupakan ruangan yang meluas ke segala arah, tidak terhingga tapi memiliki batas yang tidak diketahui. Kalau kita lihat di film-film yang ngegambarin dunia luar angkasa, kelihatan bahwa jagat raya itu luas banget. 


Benda yang ada di luar angkasa pun ada beraneka ragam. Bahkan banyak yang lebih besar dari bumi contohnya adalah Matahari yang sebenarnya masih sebagai anggota galaksi bima sakti. 

Jagat raya juga disebut dengan alam semesta yang terdiri dari ribuan galaksi dan sistem bintang. Benda yang ada di jagat raya seperti bintang sebetulnya ada yang bisa dilihat menggunakan mata telanjang dan ada juga yang harus dilihat menggunakan teleskop karena saking jauhnya.


Tapi pernahkah terlintas di benak pertanyaan “gimana sih terbentuknya jagat raya?”. Nah, untuk menjelaskan itu semua, ada tiga teori yang perlu kamu ketahui. Yuk kita cari tahu!

A. Teori Pembentukan Jagat Raya

  1. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)
  2. Teori Mengembang dan Memampat (Oscillation Theory)
  3. Teori Keadaan Tetap (Steady State)

1. Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)

Dikemukakan oleh Georges Lemaitres, yang menyatakan bahwa jagad raya berawal dari adanya suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis yang besar pula dan mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena adannya reaksi pada inti massa.

Pembentukan alam semesta terjadi sekitar 13 ribu 700 miliar tahun yang lalu. Menurut teori ini, pada saat itu galaksi-galaksi saling berdekatan satu sama lain. Galaksi-galaksi ini berasal dari massa tunggal yang nyimpen suhu dan energi yang sangat besar. Hal ini menimbulkan ledakan yang maha dahsyat sampe ngancurin massa tunggal tersebut. Akibat ledakan tersebut banyak materi yang bertebaran ke segala penjuru salam semesta dalam bentuk serpihan. Intinya, Menurut big bang theory, alam semesta terbentuk karena adanya ledakan galaksi yang maha dahsyat.

2. Teori Mengembang dan Memampat (Oscillation Theory)

Jagat raya pada awalnya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali oleh massa yang mengembang yang disebabkan reaksi inti hidrogen. Akibatnya terbentuklah galaksi-galaksi yang diperkirakan udah berlangsung selama 30 miliar tahun. Galaksi-galaksi tersebut lama kelamaan meredup kemudian memampat yang didahului dengan keluarnya pancaran panas. Peristiwa mengembang dan memampat berlangsung terus menerus. Makanya teori ini disebut juga dengan teori mengembang dan memampat.

3. Teori Keadaan Tetap (Steady State)

Menurut teori ini, jagat raya tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir. Alam semesta akan tetap sama sepanjang waktu. Katanya alam semesta tidak terbatas dalam waktu dan memiliki kondisi yang sama dengan sebelumnya dan sekarang. Teori ini banyak memiliki banyak celah kekurangan, contohnya ketika teori ini bilang alam semesta ini tidak berubah ada bukti bahwa alam semesta berkembang dan berbagai bintang baru bermunculan.


B. Teori Pembentukan Tata Surya

  1. Teori Planetasimal
  2. Teori Pasang Surut
  3. Teori Awan Debu (Teori Proto Planet)
  4. Teori Bintang Kembar
  5. Teori Kabut (Nebula)

1. Teori Planetasimal

Teori ini dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton
Matahari telah ada pada awalnya, kemudian ada bintang yang mendekat dan terjadilah penarikan massa matahari oleh bintang tersebut. Massa matahari yang terhambur inilah yang nantinya membentuk planet.

2. Teori Pasang Surut

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys
berpendapat kalau tata surya terbentuk akibat bintang lain yang lewat dekat matahari. Ketika melintas, terjadi gaya tarik menarik yang menyebabkan massa matahari tertarik. Bintang lain kemudian menjauh sementara massa yang tertarik terus berputar dan mendingin, kemudian membentuk planet.

Teori pembentukan tata surya ini memang hampir sama dengan Teori Planetesimal ya. Bedanya, Teori Pasang Surut ini tidak dibentuk oleh planetesimal. 

3. Teori Awan Debu (Teori Proto Planet)

Teori ini dikemukakan oleh Weizsaeker dan Kniper
Tata surya berasal dari gumpalan gas dan debu yang membentuk cakram di bagian tengah dan tipis di pinggirnya. Bagian tengah membentuk matahari (karena menekan sehingga panas dan pijar) sedangkan pinggirnya membentuk planet (karena berputar dengan cepat).

4. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh Lyttleton
Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan yang lainnya saling mengelilingi. Pada suatu masa, melintas bintang lainnyadan menabrak salah satu bintang kembar tersebut dan menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur, yaitu matahari. 

5. Teori Kabut (Nebula)

Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Laplace
Tata surya berasal dari gumpalan gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat yang menyebabkan sebagian darinya terlempar dan membeku membentuk planet.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Menurut kamu apakah ada kehidupan lain selain di planet bumi? Jelaskan alasan kamu!





Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN GEOGRAFI

KARAKTERISTIK LAPISAN BUMI

PENGINDERAAN JAUH

KONSEP GEOGRAFI

OBJEK GEOGRAFI