INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM

INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM


Indonesia berwujud negara kepulauan, memiliki lautan luas dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Posisi geografis Indonesia berada di daerah khatulistiwa. Berada di antara dua benua, Asia dan Australia. Berada di antara dua samudera, Pasifik dan Hindia. Mudah diduga sejak zaman kuno, lokasi kepulauan Nusantara ini telah menjadi sebuah lokus persilangan alur lalu lintas laut dunia.


Berdasarkan analisis para pakar, diperkirakan sekitar 90% perdagangan global diangkut melalui laut, di mana 40% di antaranya melewati perairan Indonesia. Ini berarti, posisi Indonesia sampai kapanpun juga akan selalu menjadi tempat strategis dalam peta perdagangan dunia. Karena itulah Indonesia berupaya menjadi poros maritim dunia.

Letak Indonesia

1. Letak Astronomis Indonesia

Letak Astronomis adalah letak suatu wilayah yang ditentukan berdasarkan posisi garis lintang dan garis bujur. Berdasarkan koordinatnya, letak astronomis Indonesia berada pada 6° Lintang Utara (LU) - 11°Lintang Selatan (LS) dan 95° Bujur Timur (BT) - 141° Bujur Timur (BT). 

Dengan letak astronomis yang berada di lintang rendah yaitu sekitar 6° LU - 11°LS maka dampak yang tejadi di Indonesia adalah terhadap iklim:

1. Memiliki Iklim Tropis, yang disebabkan oleh intensitas penyinaran matahari yang stabil selama rata-rata 12 jam per hari sepanjang tahun.


2. Rata-rata curah hujan tahunan yang tinggi berkisar antara 2.000-3.000 mm / tahun (meskipun tidak selalu sama).


3. Memiliki sebaran hutan hujan tropis yang sangat luas dengan luas sekitar 109 Juta Hektar (Walhi, 2003). Indonesia berada di bawah Brasil dan Kongo dalam kepemilikan hutan hujan tropis terluas di dunia. Hutan hujan tropis menjadi bagian penting dalam menjaga kondisi iklim dunia sehingga disebut paru-paru dunia dan juga menjadi habitat dari puluhan ribu spesies flora dan fauna yang sangat beragam di dalamnya.


Sedangkan dampak letak astronomis Indonesia berdasarkan garis bujur antara 95°BT - 141° BT menjadikan Indonesia memiliki 3 (tiga) zona waktu, yaitu sebagai berikut.

1) Waktu Indonesia Barat (WIB) GMT +7
2) Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan
3) Waktu Indonesia Timur (WIT) GMT +9.

2. Letak Geografis Indonesia

Secara umum, wilayah Indonesia berada di antara daratan benua Asia dan daratan benua Australia, juga berada di antara perairan Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Posisi Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera tersebut membuat Indonesia adalah salah satu negara dengan posisi paling strategis di dunia. 

Gambar tersebut menunjukkan Indonesia berada pada posisi silang berada di antara dua benua dan dua samudera. Dampak letak Indonesia secara geografis tersebut menjadikan Indonesia memiliki keuntungan dalam :
  1. Aspek Ekonomi
  2. Aspek Sosial
  3. Aspek Budaya

1. Aspek Ekonomi

Aspek Ekonomi, Indonesia berada di persilangan kegiatan ekonomi dunia. Negara- negara Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, Cina dan Taiwan yang merupakan negara produsen komoditas perdagangan dunia akan manjadikan wilayah Indonesia sebagai wilayah transit dan rute transpotasi perdagangan internasional yang menuju kawasan Asia Tengah, Afrika dan terutama Eropa sebagai area mitra dagang negara- negara Asia Timur.


2. Aspek Sosial

Aspek Sosial, bangsa Indonesia berinteraksi dengan berbagai bangsa di dunia, seperti bangsa-bangsa di Asia dan Australia


3. Aspek Budaya

Aspek Budaya, Indonesia mendapatkan pengaruh budaya dari budaya bangsa di sekitarnya, sehingga interaksi dari warga lokal dengan warga asing yang akhirnya membentuk percampuran budaya dalam bentuk asimilasi bahkan akulturasi budaya.

3. Letak Geologis Indonesia

Indonesia terletak di antara pertemuan dua lempeng benua (Lempeng Eurasia & Lempeng Indo-Australia) dan satu lempeng samudra (Lempeng Samudra Pasifik)


Tumbukan lempeng-lempeng di Indonesia membentuk rangkaian pegunungan yang sebagian menjadi gunung berapi di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara. Dampak dari kondisi geologis Indonesia ini yaitu munculnya fenomena gempa bumi karena tumbukan lempeng-lempeng di Indonesia.

Dampak negatif dari kondisi geologis Indonesia

  1. Indonesia sering mengalami bencana gempa bumi, terutama di pulau-pulau sepanjang pertemuan lempeng Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sulawesi. Gempa yang terjadi di Indonesia yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik (gempa yang terjadi karena adanya aktivitas gunung berapi)
  2. Indonesia rentan bencana tsunami karena guncangan akibat gempa bumi membuat gerakan tanah dasar laut yang menimbulkan gelombang tsunami
  3. Indonesia rawan bencana letusan gunung berapi. Lubang kepundan gunung berapi atau rekahan dalam kerak bumi dapat mengeluarkan cairan magma, gas, atau cairan lain ke permukaan bumi yang berbahaya bagi jiwa penduduk

Dampak positif dari kondisi geologis Indonesia

  1. Abu gunung berapi dapat menyuburkan tanah
  2. Gunung berapi menghasilkan mineral industri dan bahan bangunan karena saat meletus, gunung berapi mengeluarkan material berupa pasir, kerikil, dan batu-batu besar
  3. Lereng pegunungan dapat dimanfaatkan untuk usaha kehutanan, perkebunan, dan pariwisata
  4. Banyaknya deretan pegunungan di Indonesia, yaitu deretan pegunungan Sunda, deretan pegunungan Sahul atau Sirkum Australia, pegunungan Sangihe, pegunungan Halmahera, dan Pegunungan Kalimantan

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Melihat dari Letak Astronomis, Geografis dan Geologisnya menurut kamu apakah Indonesia bisa menjadi poros maritim dunia? Jika iya jelaskan dan jika tidak jelaskan?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN GEOGRAFI

KARAKTERISTIK LAPISAN BUMI

PENGINDERAAN JAUH

KONSEP GEOGRAFI

OBJEK GEOGRAFI