KONSERVASI TANAH & AIR
KONSERVASI TANAH & AIR
Tanah dan air adalah sumber daya alam utama yang menjadi penyokong seluruh kehidupan makhluk hidup di bumi. Diperlukan konservasi terhadap 2 komponen penting tersebut apabila terjadi kerusakan.
Sebab, dua sumber daya tersebut rentan mengalami degradasi dan kerusakan, terutama akibat aktivitas manusia seperti kegiatan pertanian, perumahan, infrastruktur dan industri.
Jika tanah dan air mengalami kerusakan, maka tidak akan memberikan manfaat yang dapat menopang kehidupan. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya konservasi tanah dan air untuk menjaga kualitas tanah dan air agar dapat digunakan secara berkelanjutan. Konservasi ini umumnya dilakukan di daerah aliran sungai dan lahan-lahan kritis.
Menurut Sitanala Arsyad (2006) konservasi tanah dalam arti luas, yakni penempatan bidang tanah pada penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Sedangkan dalam arti sempit, konservasi tanah merupakan upaya pencegahan kerusakan tanah dari erosi dan memperbaiki tanah yang rusak akibat erosi.
2. Pengertian Konservasi Air
Masih dari sumber yang sama, konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jatuh ke tanah untuk kegiatan pertanian secara efisien dan mengatur waktu aliran air dengan meresapkannya ke dalam tanah agar ketika musim hujan tidak terjadi banjir dan ketika kemarau masih terdapat cadangan air tanah.
Dari kedua pengertian tersebut, maka konservasi tanah memiliki kaitan dengan konservasi air. Karena perlakuan terhadap tanah akan mempengaruhi tata air pada lokasi tersebut dan tempat hilirnya.
Latar Belakang Konservasi
Konservasi tanah dan air penting untuk dilakukan agar tanah tetap terpelihara dan air tetap tersedia. Jika konservasi tidak dilakukan, dikhawatirkan akan muncul masalah, sebagai berikut:
- Unsur hara yang seharusnya terkandung dalam tanah dan bahan organik akan hilang
- Terjadi proses salinisasi atau terkumpulnya garam / racun dalam tanah
- Air tawar pada akar dan batang akan jenuh
- Erosi tanah
Tujuan Konservasi Tanah
Kegiatan konservasi yang dilakukan pada tanah bertujuan untuk mencegah erosi, memperbaiki tanah yang rusak, dan memelihara serta meningkatkan produktivitas tanah.
Tujuan Konservasi Air
Untuk menjamin tersedianya air untuk generasi mendatang, Penghematan air baik dari segi pengambilan dan pengolahan, Konservasi habitat, yaitu pemanfaatan air oleh manusia harus dikelola dengan baik agar persediaan sumber air bersih untuk habitat liar dan penerimaan migrasi aliran air
Metode Konservasi Tanah dan Air
Terdapat tiga teknik atau metode yang digunakan untuk melakukan konservasi, antara lain:
- Metode Vegetatif
- Metode Mekanik
- Metode Kimia
1. Metode Vegetatif
Metode ini merupakan upaya konservasi tanah dengan cara menanam vegetasi di atas tanah dengan teknik tertentu. Metode ini efektif dalam mengontrol laju erosi, diantarnya adalah:
- Strip Cropping,
- Contour Strip Cropping
- Bufering
- Windbreaks
- Crop Rotation
1. Strip Cropping
Penanaman berjalur tegak lurus terhadap aliran air atau arah angin.
2. Contour Strip Cropping
Penanaman berjalur sejajar dengan garis kontur guna mengurangi dan menahan kecepatan aliran air.
3. Bufering
Penutupan lahan yang memiliki kemiringan curam dengan tanaman keras untuk menghambat laju air.
5. Crop Rotation
Metode menanam lebih dari satu jenis vegetasi dalam satu tahun untuk mencegah kerusakan tanah
2. Metode Mekanik
Metode ini merupakan upaya konservasi tanah dengan teknik pengolahan tanah yang diharapkan mampu mengurangi laju erosi air. Cara umum yang dilakukan pada metode ini diantarnya:
- Contour tillage
- Terasering
- Guludan
- Cekdam
1. Contour tillage
Pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur dan membentuk igir-igir kecil yang memperlambat aliran air dan memperbesar infiltrasi air.
2. Terasering
Terasering, merupakan pembautan teras-teras pada lahan miring guna mengurangi sudut lahan sehingga erosi bisa diminimalisir.
4. Cekdam
Kegiatan membendung aliran air melalui parit sehingga material yang ter-erosi bisa tertahan dan terendapkan.
3. Metode Kimia
Metode konservasi tanah secara kimia adalah metode konservasi yang memanfaatkan bahan kimia sebagai sarana pencegahan dan penanggulangan erosi pada tanah.
Bahan-bahan kimia ini bisa berupa bahan organik maupun bahan anorganik. Tujuan dari pemberian bahan kimia ini adalah sebagai pemantap tanah agar strukturnya dapat diperbaiki dan tanah akan mengalami resistensi terhadap erosi.
Metode Kimia dapat dilakukan dengan cara pemupukan alami atau buatan. Pemupukan dengan pupuk kandang seperti kotoran hewan seperti kotoran kambing. Pemupukan berasal dari tumuh-tumbuhan seperti kompos. Sedang lainnya pemupukan dengan pupuk buatan seperti pupuk Urea, pupuk Guano
Pupuk Organik
Manfaat utama pupuk urea pada tanaman akan segera terlihat tidak lama setelah diberikan seperti daun baru yang lebih hijau gelap dan pertumbuhan tanaman yang lebih cepat, hal itulah yang menyebabkan Urea sangat diminati petani maupun pekebun.
Manfaat Pupuk Urea
- Membuat Daun tampak lebih segar, hijau dan rimbun
- Meningkatkan jumlah anakan tanaman.
- Mempercepat pertumbuhan tunas dan tinggi tanaman.
- Mempercepat proses fotosintesis.
- Memacu pertumbuhan tanaman.
- Mempercepat pertumbuhan akar.
- Meningkatkan unsur Nitrogen dalam tanah.
- Meningkatkan hasil panen.
- Tanaman menjadi lebih kokoh dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
- Bisa diaplikasikan pada semua jenis tanaman.
- Mudah larut hingga mudah diserap tanaman.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
- Apa manfaat dari pupuk pada gambar?
- Jenis tanaman apa saja yang cocok dengan pupuk tersebut?
Komentar
Posting Komentar