PENGERTIAN & KLASIFIKASI IKLIM

PENGERTIAN & KLASIFIKASI IKLIM

A. Pengertian Iklim


Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan memiliki wilayah yang luas. Misalnya Indonesia memiliki iklim tropis.

B. Klasifikasi Iklim

Ragam iklim pada berbagai tempat di muka bumi ditentukan oleh beberapa gabungan proses atmosfer yang berbeda. Agar diperoleh penjelasan daerah iklim, maka perlu mengidentifikasikan dan mengklasifikasikan jenis iklim. Berikut klasifikasi iklim :
  1. Iklim Matahari
  2. Iklim Koppen
  3. Iklim Fisis
  4. Iklim Schmidt-Ferguson
  5. Iklim Junghuhn
  6. Iklim Oldemen

1. Iklim Matahari

Iklim matahari adalah iklim yang pembagiannya berdasarkan banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Intensitas panas yang diterima oleh suatu tempat dipengaruhi oleh letak lintangnya sehingga iklim ini disebut dengan “iklim garis lintang”. 

Adapun pembagian daerah iklim matahari adalah sebagai berikut:
  • Iklim Tropis (0 - 23,5° LU dan 0 - 23,5° LS)
  • Iklim Subtropis (23,5° - 40° LU dan 23,5° - 40° LS)
  • Iklim Sedang (40° - 66,5 ° LU dan 40° - 66,5° LS)
  • Iklim Dingin (66,5° - 90° LU dan 66,5° - 90° LS)

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembagian iklim matahari berdasar letak lintangnya, yaitu iklim tropis, subtropis, sedang, dan dingin. 

2. Iklim Koppen

Seorang ahli klimatologi dari Universitas Graz Austria, Wladimir Koppen (1918) mencoba membuat sistem penggolongan iklim dunia berdasarkan unsur-unsur cuaca, meliputi intensitas, curah hujan, suhu, dan kelembaban. Klasifikasi iklim W.Koppen menggunakan sistem huruf.

Huruf pertama dalam sistem klasifikasi iklim W.Koppen terdiri atas 5 huruf kapital yang menunjukkan karakter suhu atau curah hujan. 


Kelima jenis iklim tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Iklim A (Iklim tropis), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin masih lebih dari 18°C. Adapun rata-rata kelembaban udara senantiasa tinggi.
  2. Iklim B (Iklim arid atau kering), ditandai dengan rata-rata proses penguapan air selalu tinggi dibandingkan dengan curah hujan yang jatuh, sehingga tidak ada kelebihan air tanah dan tidak ada sungai yang mengalir secara permanen.
  3. Iklim C (Iklim sedang hangat atau mesothermal), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin adalah di atas -3°C, namun kurang dari 18°C. Minimal ada satu bulan yang melebihi rata-rata suhu di atas 10°C. Iklim C ditandai dengan adanya empat musim (spring, summer, autumn, dan winter).
  4. Iklim D (Iklim salju atau mikrothermal), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin adalah kurang dari –3°C.
  5. Iklim E (Iklim es atau salju abadi), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terpanas kurang dari 10°C. Di kawasan iklim E tidak terdapat musim panas yang jelas.
Huruf kedua menunjukkan tingkat kelembaban, tingkat kekeringan, atau kebekuan wilayah. Untuk tipe iklim A, C, dan D huruf keduanya antara lain:
  1. huruf f menunjukkan lembap, ditandai dengan curah hujan cukup setiap bulan dan tidak terdapat musim kering 
  2. huruf w menandai periode musim kering jatuh pada musim dingin (winter);
  3. huruf s menandai periode musim kering jatuh pada musim panas (summer);
  4. huruf m menunjukkan muson, ditandai dengan adanya musim kering yang jelas walaupun periodenya pendek.
Khusus untuk tipe iklim B, huruf keduanya adalah:
  1. huruf s (steppa atau semi arid), ditandai dengan rata-rata curah hujan tahunan berkisar antara 380 mm - 760 mm, dan
  2. huruf w (gurun atau arid), ditandai dengan rata-rata curah hujan tahunan kurang dari 250 mm.
Khusus untuk tipe iklim E, huruf keduanya adalah:
  1. huruf t artinya tundra;
  2. huruf f artinya salju abadi (senantiasa tertutup es);
  3. huruf h artinya iklim salju pegunungan tinggi.
Kombinasi dari kedua kelompok huruf dalam sistem penggolongan iklim Koppen adalah sebagai berikut:
  1. Af artinya iklim hutan hujan tropis.
  2. Aw artinya iklim savana tropis.
  3. Am artinya pertengahan antara iklim hutan hujan tropis dan savana.
  4. BS artinya iklim steppa.
  5. BW artinya iklim gurun.
  6. Cw artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dengan winter yang kering.
  7. Cs artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dengan summer yang kering.
  8. Cf artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dan lembap sepanjang tahun.
  9. Df artinya iklim mikrothermal lembap (iklim hutan salju dingin) dan lembap sepanjang tahun.
  10. Dw artinya iklim mikrothermal lembap (iklim hutan salju dingin) dengan winter yang kering.
  11. Et artinya iklim tundra.
  12. Ef artinya iklim kutub (senantiasa beku).
  13. Eh artinya iklim salju pegunungan tinggi

Menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklim Af, Aw, Am, C, dan D. Af dan Am terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan utara, seperti Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara. Aw terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua Australia seperti daerah-daerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai selatan. C terdapat di hutan-hutan daerah pegunungan. D terdapat di pegunungan salju Irian Jaya.

3. Iklim Fisis

Iklim fisis adalah klasifikasi iklim yang pembagiannya berdasarkan kondisi sebenarnya suatu daerah sebagai hasil pengaruh keadaan alam dan lingkungan sekitarnya. Faktor yang berpengaruh antara lain daratan yang luas, lautan, angin, arus laut, vegetasi, dan topografi. 
Iklim Fisis ini dapat dibedakan menjadi:

a). Iklim Laut
Iklim laut terletak di daerah yang dikelilingi oleh lautan. Ciri-cirinya antara lain penguapan tinggi, udara selalu lembap, langitnya tertutup awan, perbedaan suhu antara siang dan malam hari rendah, serta memililki curah hujan yang tinggi.

b). Iklim Darat
Iklim darat adalah iklim yang tidak dipengaruhi oleh angin laut karena letaknya di tengah-tengah benua. Ciri-cirinya antara lain kelembaban udara rendah, perbedaan suhu antara siang dan malam hari sangat mencolok sehingga memungkinkan adanya padang rumput.

c). Iklim Gunung
Iklim gunung adalah iklim yang terdapat di dataran tinggi. Ciri-cirinya antara lain terdapat di daerah yang beriklim sedang, hujan banyak terjadi di lereng yang menghadap angin dan kadang banyak turun salju.

d). Iklim Musim
Iklim musim adalah iklim yang terdapat di daerah yang dilalui oleh angin musim sehingga musim berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya antara lain setengah tahun angin laut basah yang menimbulkan hujan dan setengah tahun bertiup angin darat yang kering sehingga menimbulkan musim kemarau.

4. Iklim Schmidt-Ferguson

Klasifikasi iklim menurut Schmidt-Fergusson adalah klasifikasi iklim yang banyak digunakan dalam bidang perkebunan dan pertanian. Klasifikasi iklim ini dibuat berdasarkan kondisi iklim di daerah tropis. Dasarnya adalah jumlah curah hujan yang jatuh setiap bulan dan tingkat kebasahan yang disebut gradien (Q). Gradien Q adalah persentase nilai perbandingan antara jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah.

Untuk menentukan bulan basah dan bulan kering dengan menggunakan metode Mohr. Menurut Mohr suatu bulan dikatakan:
  1. bulan kering, yaitu bulan-bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm;
  2. bulan basah, yaitu bulan-bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm;
  3. bulan lembap, yaitu bulan-bulan yang curah hujannya antara 60–100 mm.
Penentuan iklim Schmidt-Fergusson dapat ditentukan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.


Makin besar nilai Q, berarti iklimnya semakin kering dan semakin kecil nilai Q, iklim semakin basah. Ketentuan dari sistem klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson adalah sebagai berikut:

a) Tipe Iklim A (sangat basah), jika nilai Q antara 0%–14,33%.
b) Tipe Iklim B (basah), jika nilai Q antara 14,33%–33,3%.
c) Tipe Iklim C (agak basah), jika nilai Q antara 33,3%–60%.
d) Tipe Iklim D (sedang), jika nilai Q antara 60%–100%.
e) Tipe Iklim E (agak kering), jika nilai Q antara 100%–167%.
f) Tipe Iklim F (kering), jika nilai Q antara 167%–300%.
g) Tipe Iklim G (sangat kering), jika nilai Q antara 300%–700%.
h) Tipe Iklim H (kering sangat ekstrim), jika nilai Q lebih dari 700%

5. Iklim Junghuhn

Seperti halnya Schmidt dan Ferguson, untuk keperluan pola pembudidayaan tanaman perkebunan, seperti tanaman teh, kopi, dan kina, seorang ahli Botani dari Belanda bernama Junghuhn membuat penggolongan iklim khususnya di negara Indonesia terutama di Pulau Jawa berdasarkan padagaris ketinggian. 

Indikasi tipe iklim adalah jenis tumbuhan yang cocok hidup pada suatu kawasan pada ketinggian dan suhu tertentu. Jadi dasar klasifikasi iklim Junghuhn ialah, ketinggian tempat, suhu udara, dan vegetasi yang tumbuh di tempat itu.

Junghuhn membagi lima wilayah iklim berdasarkan ketinggian tempat di atas permukaan laut sebagai berikut ini. Perhatikan Gambar!


a). Zone Iklim Panas
Zone Iklim Panas, antara ketinggian 0–600 meter di atas permukaan laut, dengan suhu rata-rata tahunan di atas 22°C Daerah ini sangat cocok untuk ditanami padi, jagung, tebu, dan kelapa.

b). Zone Iklim Sedang
Zone Iklim Sedang, antara ketinggian 600–1.500 meter di atas permukaan laut, dengan suhu rata-rata tahunan antara 15°C–22°C. Daerah ini sangat cocok untuk ditanami komoditas perkebunan teh, karet, kopi, dan kina.

c). Zone Iklim Sejuk
Zone Iklim Sejuk, antara ketinggian 1.500–2.500 meter di atas permukaan laut, dengan suhu rata-rata tahunan antara 11°C–15°C. Daerah ini sangat cocok untuk ditanami komoditas hortikultur seperti sayuran, bunga-bungaan, dan beberapa jenis buah-buahan.

d). Zone Iklim Dingin
Zone Iklim Dingin, antara ketinggian 2.500–4.000 meter di atas permukaan laut, dengan suhu rata-rata tahunan kurang dari 11°C. Tumbuhan yang masih mampu bertahan adalah lumut dan beberapa jenis rumput.

e). Zone Iklim Salju Tropis
Zone Iklim Salju Tropis, pada ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut.

6. Iklim Oldemen

Iklim Oldeman merupakan klasifikasi iklim yang didasarkan pada kriteria lama terjadinya bulan basah dan bulan kering, yang batasannya memperhatikan kebutuhan air tanaman padi. Klasifikasi ini dibuat Oldeman untuk keperluan klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan Indonesia.


Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Menurut kamu apa makna gambar tersebut? Dan bagaimana upaya memperbaikinya. Jelaskan!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN GEOGRAFI

KARAKTERISTIK LAPISAN BUMI

KONSEP GEOGRAFI

PRINSIP GEOGRAFI

OBJEK GEOGRAFI